Belantara Foundation sebagai Media Komunikasi Lingkungan
DOI:
https://doi.org/10.29303/jcommsci.v3i1.67Keywords:
Belantara Fondation, Lingkungan, MediaAbstract
Informasi dan berita di media mainstream mengenai lingkungan sering kali tidak mendapatkan intensitas maupun durasi yang sama jika dibandingkan dengan berita politik dan ekonomi. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak maksimal dalam mendapatkan informasi mengenai kerusakan, antisipasi, dan pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran Belantara Fondation baik sebagai Lembaga kemasyarakatan maupun sebagai media dalam memberikan informasi mengenai lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan observasi di media sosial. Melalui observasi tersebut, peneliti mencermati informasi yang disebarkan media sosial Belantara Fondation dan digunakan sebagai data. Penelitian ini mampu menjelasakan bahwa Belantara Fondation sebagai salah satu organisasi yang memiliki media sosial untuk menyadarkan masyarakat terkait kerusakan dan pelestarain lingkungan memiliki potensi yang sangat besar untuk mengawal kepentingan bersama terkait isu lingkungan. Pada dasarnya, media sosial yang dimiliki Belantara Fondation telah melakukan tugas-tugas informatif dan mengenai lingkungan. Hal yang patut dilakukan ke depan oleh Belantara Fondation adalah konsistensi dalam memberikan informasi mengenai lingkungan. Selain itu, kerjasama dengan ilmuan lingkungan untuk memberikan informasi kepada masyarakat harus terus dilakukan guna menjaga validitas informasi mengenai kerusakan, antisipasi dan pelestarian lingkungan.References
Cardoso, L, & F. (2016). People Are the Message? Social Mobilization and Social Media in Brazil, International Journal of Communication, 10, 3909-3930
Craft, John E, Frederich A. Light & Donald G. Godfrey. 2001. Electroinic Media. Australia: Wadsworth Thompson Learning
Jafee. Clella. 2010. Public Speaking : Concepst and Skill for a Diverse Soceity. Sixth Edition. China: Wadshword Cengege Learning.
Lin, Zhongxuan. (2017). Contexstualized Transmedia Mobilization: Media Practices and Mobilizing Structures in the Umberlla Movement, International Journal of Communication, 11, 48-71.
Littlejohn & Foss. (2014). Teori Komunikasi (edisi 9). Jakarta: Salemba Humanika
Lippman, Walter. 1970. “The World Outside and The Pictures”.dalam Mass Communication, Wilbur Schramm (ed). Urbana: University of Illinois Press.
Lotan, G, A, G, P & Boyd. (2011). The Revolution Were Tweeted: Information Flows During The 2011 Tunisian and Egyptian Revolutions, International Journal of Communication, 5, 1375-1405.
Mcquail, Denis. 2010. Mass Communication Theory: An Intoduction Sixth Edition. London: Sage Publication
Mulyana, Deddy. 2013. Metode Penelitian Komunikasi: Contoh-Contoh Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasrullah. (2015). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Owiny, M, & Maretzki. (2014). The Use of Social Media Technologies to Create, Preserve, and Disseminate Indigenous Knowledge, and Skills to Communities in East Africa. International Journal of Communication, 8, 234-247
Sneider, Jen. 2010. Making Space for The Nuance of Truth : Communication and Uncertainty at an Environmental Journalist Workshop dalam Susanna Hornig Priest (ed). Science Communication, Volume 32 number 2 June. 2010, Las Vegas: Sage Publication.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under Creative Commos Attribution - Non Commercial 4.0
International Licensed