PENERIMAAN PESAN SEKS PRANIKAH OLEH PENONTON DALAM FILM DUA GARIS BIRU
DOI:
https://doi.org/10.29303/jcommsci.v3i2.70Keywords:
Reception Analysis, meaning, Premarital of Sex, Film.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan audiens tentang makna pesan mengenai dampak seks pranikah yang terkandung dalam film Dua Garis Biru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penelitian deskriptif melalui teori resepsi (reception analysis) dari Stuart Hall. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat posisi audiens berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara dengan bacaan posisi tiga audiens menurut Stuart Hall menyangkut dampak seks pranikah dalam film Dua Garis Biru. Tiga posisi tersebut adalah pembacaan dominan, negosiasi, dan oposisi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penonton dalam posisi membaca dominan, mereka dapat menerima semua pesan yang disampaikan oleh film Dua Garis Biru tentang seks pranikah tetapi dengan perspektif yang berbeda. Mereka masih menolak hubungan seks pranikah, meskipun mereka berada dalam sebuah “hubungan”. Para informan menafsirkan dampak hubungan seks pranikah dan mengklaim telah menerima banyak pesan tentang bahaya perilaku seksual pranikah. Mereka juga mengungkapkan bahwa setelah menonton film, pikiran mereka dipengaruhi oleh keberadaan seks pranikah yang sebagian besar terjadi di era ini.Kata Kunci : Analisis Resepsi, pemaknaan, Seks pra Nikah, FilmReferences
Baran, S. J., & Davis, D. K. (2015). Mass Communication Theory: Foundations, Ferment, and Future. Cengage Learning. https://doi.org/10.4135/9781446262467
Barker, C. (2003). Cultural Studies Theory and Practice. Cultural Studies Theories and Practice.
Delabastita, D. (1989). Translation and mass-communication: Film and T.V. translation as evidence of cultural dynamics. BabelBabel Revue Internationale de La Traduction / International Journal of Translation, 35(4), 193–218. https://doi.org/10.1075/babel.35.4.02del
Durham, Meenakshi Gigi and Kellner, D. M. (2006). Media and Cultural Studies, Keyworks. Representations. Blackwell Publishing. https://doi.org/10.1525/REP.2019.145.1.107
Kartika, B. A. (2015). Mengapa Selalu Harus Perempuan: Suatu Konstruksi Urban Pemenjaraan Seksual Hingga Hegemoni Maskulinitas dalam Film Soekarno. Journal of Urban Society’s Arts, 2(1), 35–54. https://doi.org/10.24821/jousa.v2i1.1268
Khairunnisa, A. (2013). Hubungan Religiusitas dan Kontrol Diri dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja di Man 1 Samarinda. EJournal Psikologi, 1(2), 220–229. Retrieved from http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/10/ejournal pdf (10-03-13-10-14-57).pdf
McQuail, D. (2014). Mass Communication. Mass Communication. https://doi.org/10.4135/9781446262467
Nasrullah, R. (2018). Riset Khalayak Digital: Perspektif Khalayak Media Dan Realitas Virtual Di Media Sosial. Riset Khalayak Digital: Perspektif Khalayak Media Dan Realitas Virtual Di Media Sosial, 17(2), 271–287. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2018.17.2.9
West, R., & Turner, L. H. (2008). Introducing Communication Theory. Introducing Communication Theory Analysis Application.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under Creative Commos Attribution - Non Commercial 4.0
International Licensed